Pandangan dunia dan Ideologi




          Pandangan dunia melahirkan sebuah ideologi dari berbagai macam perspektif dan karakteristik penilaian yang masing-masing dibangun oleh setiap orang menjadi  sandaran adalh pengertian ideologi baru  baginya, Pengertian Saya dalam pengertian ideologi  memiliki ragam pengertian yang kompleks. Orang dapat menggunakan istilah ini untuk merujuk pengertian yang berbeda-beda. Kompleksitas ideologi tidak lepas dari pengaruh dinamika perkembangan konsep ideologi selama ribuan tahun. saya sering menyamakan dan tidak membedakan antara ideologi dan berbagai macam "isme-isme" yang ada karna dalam prinsip dan sifat antara keduanya itu ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, gagasan-gagasan dan cita-cita suatu negara. ideologi dapat bersifat tertutup dan terbuka. ideologi bersifat tertutup maksudnya adalah ideology tersebut tidak dapat menerima pandangan baru, rigid, statis. sedangkan ideology bersifat terbuka berarti ideologi ini peka dan menyesuaikan terhadap perkembangan yang ada dan mampu mengadaptasi perubahan-perubahan yang sesuai dengan aspirasi yang muncul seperti gagasan yang digagas oleh aristoteles dalam perubahannya mengalami kedinamisan dimana setelah runtuhnya masa keemasan Yunani Kuno di belahan dunia lain tepatnya di daerah timur tengah lahir ideologi "isme" baru yaitu filsafat paripatetik yang diusung oleh ibn' sina'  yang menerapkan filsafat aristotelian dengan mencampurkan dengan pandangan pandangan islam, dan contoh ideologi yang bersifat kaku yaitu filsafat skolatik yang disusung oleh St.Augistin dkk pada zaman abad yang spertengahan (sekitar abad 9-15) yang sangat menutup diri kebenaran ideologinya dan pada akhirnya dijatuhkan kembali atas sifat ideologi yang sangat tertutupnya.saya akan menguraikan berbagai macam akar-akar idelogi yang sangat berpengaruh dalam peradaban dunia.
1. Empirisme
Didalam ilmu filsafat, empirisme telah sangat dikenal, karena memang setiap pribadi kita menjalankan segala sesuatunya tidak dapat terhindarkan dengan apa yang dinamakan oleh pengalaman. Dan hal ini jugalah yang sangat berpengaruh didalam meningkatkan motivasi seseorang didalam mendekatkan diri dengan sang pencipta. Faktor empiris ini tidak dapat dipisahkan dari proses peningkatan motivasi seseorang didalam mendekatkan diri kepada Tuhan karena memang jika seseorang telah mengalami sebuah pengalaman yang sangat mengagumkan ketika mendekatkan diri dengan sang pencipta, maka trust yang dibangun antara diri pemohon (manusia) dengan pemberi (Tuhan) akan mengalami peningkatan. Seperti contoh jika kita beramal, misalkan memberi uang 5 ribu rupiah kepada pengemis, dan sejam setelah itu tiba-tiba atasan kita dikantor memberi uang tambahan sebesar 50 ribu (dengan konsekuensi akibat kita memberi 5 ribu rupiah yang dikalikan 10 kali lipat) maka trust kita kepada Tuhan akan meningkat dan mungkin akan mendorong kita untuk melakukan hal yang sama diesokan harinya. Dan sebenarnya pengalaman yang kita alami itulah yang dimaksud dengan sisi empirime itu sendiri. Sehingga bukan tidak mungkin banyak orang yang mengalami perbedaan didalam mendekatkan diri kepada Tuhan karena memang setiap orang mempunyai perbedaan didalam proses empirisme itu sendiri. Jadi, ketika kita mampu untuk memaknai empirisme sebagai sebuah proses pendekatan kepada Tuhan, maka percayailah, karena itu mungkin sebuah anugerah.

2.Rasionalisme
Dalam pembahasan tentang suatu teori pengetahuan, maka Rasionalisme menempati sebuah tempat yang sangat penting. Paham ini dikaitkan dengan kaum rasionalis abad ke-17 dan ke-18, tokoh-tokohnya ialah Rene Descartes, Spinoza, leibzniz, dan Wolff, meskipun pada hakikatnya akar pemikiran mereka dapat ditemukan pada pemikiran para filsuf klasik misalnya Plato, Aristoteles, dan lainnya.
Paham ini beranggapan, ada prinsip-prinsip dasar dunia tertentu, yang diakui benar oleh rasio manusi. Dari prinsip-prinsip ini diperoleh pengetahuan deduksi yang ketat tentang dunia. Prinsip-prinsip pertama ini bersumber dalam budi manusia dan tidak dijabarkan dari pengalaman, bahkan pengalaman empiris bergantung pada prinsip-prinsip ini.
Prinsip-prinsip tadi oleh Descartes kemudian dikenal dengan istilah substansi, yang tak lain adalah ide bawaan yang sudah ada dalam jiwa sebagai kebenaran yang tidak bisa diragukan lagi. Ada tiga ide bawaan yang diajarkan Descartes, yaitu:
  1. Pemikiran; saya memahami diri saya makhluk yang berpikir, maka harus diterima juga bahwa pemikiran merupakan hakikat saya.

  2. Tuhan merupakan wujud yang sama sekali sempurna; karena saya mempunyai ide “sempurna”, mesti ada sesuatu penyebab sempurna untuk ide itu, karena suatu akibat tidak bisa melebihi penyebabnya.

  3. Keluasaan; saya mengerti materi sebagai keluasaan atau ekstensi, sebagaimana hal itu dilukiskan dan dipelajari oleh ahli-ahli ilmu ukur.
3.Komunisme
Definisi komunisme atau paham komunisme. Paham komunisme atau idealisme komunisme adalah paham yang merupakan sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis yang merupakan cara berpikir masyarakat liberal.Berkembangnya paham individualisme liberalisme di barat berakibat munculnya masyarakat kapitalis menurut paham komunisme, mengakibatkan penderitaan rakyat. Komunsime muncul sebenarnya sebagai reaksi penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah. Bertolak belakang dengan individualisme kapitalisme, paham komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat kebabasan dan hak individu itu tidak ada.  Paham komunisme dalam memandang hakikat hubungan Negara dengan agama meletakkan pada pandangan filosofisnya yaitu materialisme diakletis dan materialisme historis. Hakikat kenyataan tertinggi menurut komunsime adalah materi.

4. Liberalisme
liberalisme memberikan aneka jenis kebebasan kontraktual seperti hak milik, hak mengumpulkan kekayaan dan kapital, kebebasan untuk memproduksi, menjual, dan membeli. Orang-orang liberal mengimani sepenuhnya pasar bebas. Pasar adalah lokus di mana individu-individu mempraktikkan kebebasan ekonomi mereka. Pasar merefleksikan supply dan demand bagi barang-barang dan jasa, yang kemudian, pada akhirnya, pasarlah yang harus menentukan harga.Dalam bidang sosial, liberalisme memproyeksikan bahwa kebijakan-kebijakan yang baik adalah kebijakan yang mempertimbangkan tatanan ekonomi-politik yang secara intrinsik bersifat sosial. Kebijakan liberal pada dasarnya bersifat sosial karena ia bertujuan memberikan warga negara kebebasan untuk menjaga hak dan harta bendanya secara bertangungjawab. Kebebasan sosial, pada akhirnya, adalah sebuah jawaban terhadap apa yang kini kita sebut sebagai kesempatan untuk meningkatkan mobilitas individu di tengah masyarakat.
Liberal Society berusaha membangun sebuah masyarakat yang peduli pada nilai-nilai politik, ekonomi, dan sosial yang liberal, yakni nilai-nilai yang dirumuskan oleh para pemikir liberal seperti John Locke, Adam Smith, John Stuart Mill, Friedrich August von Hayek, dan Ludwig von Mises.
5. marxisme
Marxisme adalah  perjuangan kelas buruh untuk menumbangkan kapitalisme dan membawa sosialisme ke bumi manusia. Sejak filsafat ini dirumuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels 150 tahun yang lalu dan terus berkembang, filsafat ini telah mendominasi perjuangan buruh secara langsung maupun tidak langsung. Kendati usaha-usaha para akademisi borjuis untuk menghapus ataupun menelikung Marxisme, filsafat ini terus hadir di dalam sendi-sendi perjuangan kelas buruh.
Oleh karenanya filsafat ini adalah miliknya buruh dan bukan hanya milik kaum intelektual. Marx menuangkan pemikirannya bukan untuk kaum intelektual dan para filsuf terpelajar, tetapi untuk digunakan kaum buruh dalam perjuangannya. Dalih bahwa buruh terlalu bodoh untuk bisa memahami dasar-dasar filsafat Marxisme adalah tidak lain usaha kaum borjuasi untuk memisahkan buruh dari filsafat perjuangannya. Tidak ada yang bisa memisahkan buruh dari filsafatnya karena dalam kesehari-hariannya buruh menghidupi filsafat ini di dalam aktivitasnya di pabrik. Alhasil, buruhlah yang pada akhirnya mampu merenggut filsafat ini untuk digunakan dalam perjuangan melawan kapitalisme. Sejarah telah menunjukkan bahwa pasukan kaum intelektual bersenjatakan Marxisme tidak pernah mencapai sejauh pasukan kaum buruh dengan senjata yang sama.
Marxisme adalah kata lain untuk sebuah filsafat yang bernama dialektika materialisme. Dialektika dan materialisme adalah dua filsafat yang dikembangkan oleh filsuf-filsuf Barat -- dan juga Timur, yang kemudian disatukan, disintesakan, oleh Marx menjadi dialektika materialisme.
6.Kapitalisme
Kapitalisme merupakan sistem ekonomi berdasarkan pasaran bebas, persaingan bebas, berangsangkan keuntungan dan milikan persendirian kaedah-kaedah pengeluaran. Kapitalisme menggalakan pelaburan persendirian dan perniagaan, berbanding ekonomi kawalan kerajaan. Pelabur dalam syarikat persendirian (pemegang saham) juga memiliki firma tersebut dan dikenali sebagai kapitalis.
Dalam sistem ini, individu dan firma-firma mempunyai hak untuk memiliki dan menggunakan kekayaan untuk menjana pendapatan dan untuk menjual beli buruh dengan gaji tanpa kawalan kerajaan atau dengan kawalan yang minima. Keperluan meregulasi ekonomi dicapai melalui pengoperasian kuasa-kuasa pasaran dimana harga dan keuntungan menentukan dimana dan bagaimana sumber diagih dan digunakan
Menurut saya inilah ke enam ideolog / isme yang sangat berpengaruh dan merupakan akar-akar bagi ideologi ataupun ajaran yang sedikit digambarkan berbeda dalam dunia abad 19-21  tapi tidak jauh dari prinsip ke enam, Silahkan Teman-teman pertajam analisisnya dan bacaannya tentang akar-akat ideologi dunia agar pengetahuan tentang isme  mungkin tidak akan sesempit yang difikirkan.