DEBAT HUKUM 2013
( PIALA SOEDIMAN KARTOHADIPRODJO)
Place : Universitas Katolik Parahyangan, Jl. Ciumbuleuit No. 94
Date : February 15, 2013 until February 17, 2013
Debat
1. Definisi
Debat
Istilah
debat berasal dari bahasa Inggris, yaitu debate. Istilah
tersebut identik dengan istilah sawala yang ebrasal dari
bahasa Kawi yang berarti berpegang teguh pada argumen tertentu dalam strategi
bertengkar atau beradu pendapat untuk saling mengalahkan atau memenangkan
lidah. Jadi, definisi dari debat sendiri adalah suatu cara untuk menyampaikan
ide secara logika dalam bentuk argumen disertai bukti–bukti yang mendukung
kasus dari masing–masing pihak yang berdebat.
Debat di
Indonesia sendiri dibagi menjadi dua aliran, yang pertama adalah aliran
konvensional atau aliran yang jarang dipakai, dan yang kedua adalah aliran yang
mengikuti standar internasional atau aliran yang yang sekarang sedang
digalakkan pemakaiannya di Indonesia. Sistim inilah yang menjadi acuan dalam
makalah kami.
Secara umum
debat sendiri dapat dilakukan dengan cara berkelompok, yaitu ada dua pihak yang
di sini masing–masing memegang peranan sebagai pihak positif dan negatif.
Selain itu, mereka mencoba mempertahankan argumen mereka dengan di dukung oleh
bukti–bukti serta fakta–fakta yang mendukung kasus mereka, namun terlebih
dahulu sebelum mereka melakukan hal tersebut kedua belah pihak harus memberikan
suatu parameter yang jelas mengenai kasus (motion) mereka atau
memberikan suatu definisi yang menjelaskan kemana arah dari kasus mereka.
2. Tujuan
Debat
Tujuan dari
debat sendiri adalah upaya kedua belah pihak yang mencoba membangun suatu kasus
dengan didukung oleh argumen–rgumen yang mendukung kasus mereka dimana cara
membuat satu argumen yang baik dan benar adalah suatu argumen selalu
berdasarkan pada pertanyaan–pertanyaan dasar berupa; Apa (What),Mengapa
(Why), Bagaimana (How), dan Kesimpulannya (So What is The
conclusion). Di sini selain diperlukan kemampuan berbahasa yang baik dan
benar juga dibutuhkan pula logika dan analogi pola pikir yang benar mengenai
pengetahuan pengetahuan umum atau kasus – kasus yang sedang terjadi di dalam
masyarakat. Selain hal–hal tersebut juga diperlukan kemampuan merespon suatu
masalah (rebuttal) dikarenakan disini terjadi adanya suatu proses saling
mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak. Selain itu di dalam debat
sendiri ada suatu pantangan atau batasan pembahasan masalah yang akan dibahas
yaitu dilarang mennyangkut pautkan suku, agama, ras, dan adat, dsebabkan di
dalam debat sendiri kita masih menggunakan etika sebagai seorang manusia untuk
berpendapat.
3. Topik
Debat
Topik debat,
atau yang biasa disebut motion, adalah suatu permasalahan umumyang
terjadi di dalam masyarakat dan diketahui secara global oleh setiap orang.
Dalam membuat suatu topik diperlukan adanya suatu kejelian karena
pada dasarnya sebuah topik harus mengikuti analogi “Kacang di dalam kulit”,
artinya suatu topik debat harus memiliki kemampuan untuk dapat dikupas atau
ditelaah secara mendalam. Hal ini diperlukan karena pada saat proses berdebat
mulai para pihak baik positif maupun negatif akan memberikan suatu parameter
kasus disertai dengan definisi untuk memeperjelas arah debat tadi. Di dalam
memberikan parameter atau definisi dari sebuah topik sendiri ada beberapa hal
yang tidak boleh dilakukan diantaranya adalah; Kebenaran alam atau nyata yang
tak terbantahkan (Truistic), Tidak memiliki hubungan logika yang jelas
(Tautological), Definisi yang melenceng atau tidak masuk akal (Squirelink) dan
Memberikan patokan waktu atau tempat yang menguntungkan salah satu pihak (Time
and Place Setting). Hal ini tidak boleh dilakukan dikarenakan dalam berdebat
kita juga menggunakan kaidah “Fair and Square” atau menang secara adil.
4.
Langkah-langkah Debat
Di dalam
melakukan debat kita juga memiliki langkah – langkah yang harus ditempuh di
dalam aplikasinya, disini kami akan mengambil satu contoh dari sistim yang
biasa digunakan sebagai standar nasional maupun internasional. Adapun sistim
ini bernama sistim Australasian Parliamentary System, di mana
disini tiap tim mempunyai tiga orang anggota dengan tugas masing – masing,
adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1. sebelum debat dimulai kedua team
akan diberikan kesempatan untuk melakukan suatu proses penyusunan kasus selama
30 menit.
2. pembicara pertama dari team positif
maju kemudian memberikan definisi dari topik yang diberikan kemudian memberikan
parameter kasus yang akan dibahas, setelah itu kemudian dia akan menjelaskan
bagian – bagian yang akan dibahas oleh pembicara pertama dan kedua, baru
setelah itu dia akan membahas kasusnya disertai landasan kasus selama 7 menit.
3. pembicara pertama dari team negatif
maju kedepan kemudian memberikan tanggapan dari topik positif yang diberikan
kemudian memberikan parameter kasus yang akan dibahas, setelah itu kemudian dia
akan menjelaskan bagian – bagian yang akan dibahas oleh pembicara pertama dan
kedua, baru setelah itu dia akan membahas kasusnya disertai landasan kasus selama
7 menit.
4. pembicara kedua dari team positif
maju dan kemudian merespon kasus dari pembicara pertama negatif kemudian dia
akan mencoba menghubungkan kasus yang ia bawa dengan kasus pembicara pertama,
kemudian dia akan memberikan perpanjangan dari kasus teamnya disertai dengan
implementasi dari teamnya selama 7 menit.
5. pembicara kedua dari team negatif
maju dan kemudian merespon kasus dari pembicara pertama dan kedua dari positif
kemudian dia akan mencoba menghubungkan kasus yang ia bawa dengan kasus pembicara
pertama, kemudian dia akan memberikan perpanjangan dari kasus teamnya disertai
dengan implementasi dari teamnya selama 7 menit.
6. pembicara ketiga dari positif maju
dan tugasnya adalah membuat suatu respon terhadap semua kasus dari negatif dan
memberikan kesimpulan dari kasus yang dibawakan oleh teamnya. disini seorang
pembicara ketiga dilarang untuk membawakan kasus baru selama 7 menit.
7. pembicara ketiga dari positif maju
dan tugasnya adalah membuat suatu respon terhadap semua kasus dari negatif dan
memberikan kesimpulan dari kasus yang dibawakan oleh teamnya. disini seorang
pembicara ketiga dilarang untuk membawakan kasus baru selama 7 menit.
8. setelah itu sekarang adalah waktu
untuk memberikan pandangan terhadap kasus dari masing – masing team
dimulai dari negatif terlebih dahulu kemudian positif dimana disini yang
melakukannya adalah pembicara pertama atau kedua dan yang harus dilakukan
disini oleh tiap team selain memberikan pandangan terhadap kasus masing–masing
juga memberikan suatu komparasi antara kedua team dan menjelaskan apa – apa
saja yang terjadi di dalam debat tersebut serta menunjukkan poin – poin yang
menguntungkan dan mendukung kasus mereka selama 5 menit.
5. Beberapa
patokan dalam berdebat
Berikut ini
adalah beberapa tips yang bisa dilakukan ketika anda berdebat atau beberapa
patokan yang harus anda perhatikan ketika berdebat :
1. buatlah
suatu definisi dan parameter dari suatu topik yang adil dan dapat
diperdebatkan.
2. berikan
dasaran kasus yang kuat terhadap kasus anda.
3. susunlah
selalu argumen dan respon anda menggunakan kaidah apa, mengapa, bagaimana, dan kesimpulannya.
4. pelajarilah
selalu kasus–kasus yang berkembang di masyarakat.
5.kerjasama
team dan buatlah alur penyusunan argumen yang baik secara mengalir antar para
pembicara di dalam team.